7. KELISTRIKAN
BUMI
Kelistrikan Bumi adalah
segala materi listrik yang terdapat di Bumi yang berasal dari matahari yang
muncul akibat adanya penerusan sinar-sinar elektron. Elektron-elektron tersebut
akan menimbulkan aliran listrik apabila elektron tersebut terdistribusi oleh
angin matahari dan kemudian tertarik oleh magnetisme bumi dan menembus dan
terserap oleh materi-materi yang ada di bumi.
Sifat-sifat kelistrikan bumi menarik
untuk diamati karena bisa digunakan sebagai metode untuk "melihat"
intertior bumi yang tidak bisa dilihat dengan mata karena sifat cahaya yang
tidak bisa menembus nya. Sifat listrik yang bisa menembus interior bumi
merupakan suatu pilihan untuk mengamati struktur dan fitur zona-zona ekonomis
di bawah permukaan tanah. Metoda eksplorasi yang lazim digunakan adalah:
1.
Metode
Tahanan Jenis.(Resistivity Method)
2.
Metode
Polarisasi Induksi (Induced Polarization /IP)
3.
Metode
Self Potential (SP)
1)
Metode
Tahanan Jenis
Alat
geolistrik merupakan alat yang dapat diterapkan untuk beberapa metodegeofisika,
di mana prinsip kerja metode tersebut adalah mendapatkan aliran listrik di
dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi
pengukuran potensial, arus, dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi (buatan). Metode geofisika
tersebut di antaranya; metode potensial diri, metode arus telurik,
magnetotelurik, elektromagnetik, IP (Induced Polarization), dan resistivitas (tahanan jenis)
(Adhi 2007: 1).
Geolistrik
metode tahanan jenis adalah metode yang paling sering digunakan dari sekian
banyak metode geofisika yang diterapkan dalam eksplorasi sumber daya alam.
Metode ini pada prinsipnya bekerja dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam
bumi melalui dua elektroda arus sehingga menimbulkan beda potensial. Dan beda
potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Hasil pengukuran
arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda dapat
digunakan untuk menurunkan variasi harga tahanan jenis lapisan di bawah titik
ukur (sounding point). Metode ini lebih efektif dan cocok digunakan untuk eksplorasi
yang sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih
dari 1000 kaki atau 1500 kaki. Metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi
minyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti
penentuan kedalaman basement (batuan dasar), pencarian reservoir (tandon) air,
dan eksplorasi geothermal (panas bumi) (Adhi 2007: 1). Pendugaan geolistrik
merupakan salah satu cara penelitian dari permukaan tanah untuk mengetahui
lapisan-lapisan batuan. Model pendugaan ini menggunakan prinsip bahwa lapisan
batuan atau material mempunyai tahanan yang bervariasi, yang disebut dengan
tahanan jenis (resistivity atau rho ‘ρ’). Besarnya resistivitas diukur dengan
mengalirkan arus listrik ke dalam bumi dan memperlakukan lapisan batuan sebagai
media penghantar arus. Setiap material atau batuan mempunyai kisaran
ressistivitas yang berbeda dengan material lain. Struktur geologi, litologi
(jenis batuan) dan topografi (kemiringan lereng), penting untuk mempelajari
kondisi daerah survei. Kemiringan lereng (topografi) akan mempengaruhi bidang
gelincir yang menyebabkan tanah longsor. Pendugaan resistivitas batuan melalui
teknik geolistrik, dapat dipakai dasar analisis adanya bidang gelincir.
Berdasarkan
letak (konfigurasi) elektroda-elektroda arus dan potensialnya, dikenal beberapa
jenis metode geolistrik tahanan jenis, antara lain; metode Schlumberger, metode
Wenner dan metode Dipole Sounding (Adhi 2007: 1).
2)
Metode
IP
Metode Induksi Polarisasi biasanya
digunakan untuk eksplorasi mineral. Metode ini merupakan suatu metode yang
mendeteksi terjadinya polarisasi listrik pada permukaan mineral-mineral logam
di bawah permukaan. Metode ini dapat mendeteksi adanya anomali resistivitas
meski dalam jumlah yang sangat kecil, yang tidak terdeteksi oleh metode lain.
3)
Metode
Self Potential
Potensial spontan (SP), juga disebut
potensial diri,adalah beda potensial listrik alami di Bumi, diukur dengan
elektroda relatif terhadap elektroda referensi tetap. Potensi spontan sering
diukur bawah lubang bor untuk mengevaluasi formasi di industri minyak dan gas,
dan juga dapat diukur sepanjang permukaan bumi untuk eksplorasi mineral atau
investigasi air tanah. Fenomena dan aplikasi untuk geologi pertama kali diakui
oleh Conrad Schlumberger, Marcel Schlumberger, dan Leonardon EG pada tahun
1931, dan contoh pertama yang diterbitkan berasal dari ladang minyak Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar