13. PENGANTAR METODE ELEKTROMAGNETIK
Salah satu metode yang banyak di gunakan dalam prospek
geofisika adalah metode elektromagnetik (EM), biasanya di gunakan untuk
eksplorasi bena benda konduktif. Metode elektromagnetik merupakan metode
geofisika yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan kebawah
permukaan bumi. Sumber gelombang elektromagnetik bisa berasal dari alam (
natural source ) ataupun sumber buatan ( artificial source ). Pada metode EM
parameter yang di ukur merupakan respon terhadap radiasi elektromagnetik yang
di terima oleh sensor atau receiver. Perubahan komponen komponen medan magnet
akibat vriasi konduktivitas di manfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan. Konsep penjalaran gelombang elektromagnetik di bumi dapat di pahami
sebagai proses induksi elektromagnetik (jiracek,010).
Sumber gelombang elektromagnetik yang berasal dari
transmitter (pemancar) akan menjalar atau merambat kedalam bumi dan
menghasilkan atau menimbulkan medan magnet yang bervariasi terhadap waktu.
Medan elektromagnetik tersebut jika melewati lapisan atau mengenai benda
bersifat konduktor ( mengenai atau melewati daerah/bagian yang memiliki kontras
fisika batuan atau konduktivitas ) akan menimbulkan adanya arus yang terpusar
atau sering di sebut ”eddy current” pada konduktor di bawah permukaan bumi.
Adanya arus listrik yang mengalir pada suatu konduktor
menyebabkan adanya medan magnet di sekitar konduktor tersebut yang dinamakan
medan magnet sekunder. Medan magnet sekunder yang di hasilkan “eddy current”
yang pada akhirnya dideteksi oleh sensor atau receiver.
Penjalaran gelombang
elektromagnetik kedalam bumi telah di jelaskan secara umum oleh james clerk
Maxwell.
1.
Persamaan Maxwell
Medan
elektromagetik dapat di golongkan menjadi 4 parameter medan, yaitu:
E
= intensitas medan listrik (v/m)
D
= rapat fluks medan listrik (c/m2)
B
= rapat fluks medan magnet (wb/m2)
H
= intensitas medan magnet (A/m)
Keempat
medan tersebut memenuhi persamaan Maxwell yang merupakan persamaan umum yang
dapat mendeskripsikan sifat gelombang elektromagnetik. Persamaan Maxwell
terdiri atas :
a.
Hukum faraday
b.
Hukum ampere
c.
Hukum coulomb
d.
Hukum kekontinyuan fluks
Hokum
faraday menyatakan bahwa perubahan medan magnet tehadap waktu meninduksi adanya
medan listrik. Begitu pula yang terjadi pada hokum ampere, bahwa medan magnet
tidak hanya terjadi karena adanya sumber berupa arus listrik, akan tetapi dapat
juga di sebabkan oleh medan listrik yang berubah terhadap waktu sehingga
menginduksi adanya medan magnet. Hokum coulomb menyatakan bahwa medan listrik
di sebabkan oleh adanya muatan litrik sebagai sumbernya. Sedngkan hokum
kekontinyuan fluks menyatakan bahwa tidak ada medan litrik monopol. Besarnya
nilai medan listrik dan medan magnet induksi bergantung pada nilai intrinstik
batuan berupa permitivitas, permeabilitas dan konduktivitas yang di hubungkan.
2.
Klasifikasi metode elektromagnetik
Secara umum berdasarkan
sumber yang dimanfaatkan metode elektromagnetik diklasifikasikan kedalam metode
pasif (controlled source electromagnetic) dimana sumber batuan atau artificial.
Berdasarkan domain
pengukuran metode elektromagnetik dapat di klasifikasikan sebagai time-domain
yang di ukur sebagai fungsi waktu frekuensi-domain yang menggunakan satu atau
lebih frekuensi.
Karena prinsip induksi,
metode elektromagnetik bisa berupa ground-base (dimana salah satu atau kedua
pemancar dan penerima di udara), seaborn (salah satu atau kedua pemancar dan
penerima berad di laut), atau borehole-based dimana baik pemancar atau penerima
ditempatkan dalam lubang yang di gali di bumi (oghenekohwo,2008)
Semua klasifikas juga
dapat di klasifikasikan menjadi :
a.
Metode dimana transmitter tetap
(stasionary) dan receiver berpindah pindah (mobile)
b.
Metode dimana transmitter dan receiver
berpindah pindah (mobile)
Selain itu metode
elektromagnetik memiliki system instrumentasi dengan jangkauan luas dan juga
bervariasi karena memiliki klasifikasi dalam konfigurasi maupun set up
perangkat di lapangan.
3.
Metode CSEM
CSEM (controlled source
electromagnetic) sebuah terminology pengelompokkan teknik/metode
elektromagnetik yang menggunakan transmitter sendiri(pemancar atau sumber
buatan). Metode CSEM, metoe yang paling relative baru di kembangkan di
Indonesia, berbeda dengan perkembangannya di dunia luar (internasional).
Penelitian tentang CSEM sudah di mulai sejak 40 tahu yang lau. Di tahun 1970-an
Charles cox dari insitut kelautan scripps yang menjadi penggagas ide, ia
mngusulkan suatu metode untuk mengkompensasi hilangnya sinyal MT di dasar laut
(constable,2005). Pada tahun 1979 pengembangan perangkat instrumentasi untuk
melakukan pengukuran mulai di desain, hingga di tahun 1980-an university of
Toronto memperkenalkan suatu perangkat pengukuran metode elektromagnetik dengan
sumber aktif. Perangkat tersebut dinamakan UTEM (university of Toronto
electromagnetic), nemun penelitian difokuskan bukan untuk eksplorasi
hidrokarbon melainkan untuk meneliti bidang struktur lempeng bumi.
Baru di tahun 2003
perusahaan statoil dan exxonmobil mendemonstrasikan hasil dari pengukuran
lapangan yang telah dalam proses produksi dengan metode CSEM. Daerah yang
didemonstrasikan berada di angola, afrika barat.
Metode CSEM memiliki
beberapa keunggulan di bandingkan dengan metode DC, yang paling signifikan
adalah bahwa sinyal CSEM menembus melalui layar resistif karena induksi dari medan elektromagnetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar