10. Pengantar Metode Gravitasi
Metode
Gravity adalah salah satu metode eksplorasi geofisika, yang memanfaatkan sifat
daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi
dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface. Metode
Gravity dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan
perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling (rho = gram/cm3).
Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal,
oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari. kontak intrusi, batuan
dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam masa batuan,
shaff terpendam dan lain-lain.
Eksplorasi
biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan
anomali akibat rapat masa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan
filter matematis atau filter geofisika. Di pasaran sekarang didapat alat
gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi (mgal), dengan demikian anomali
kecil dapat dianalisa. Hanya saja metode penguluran data, harus dilakukan
dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Metode
gravity merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi
medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, dikapal
maupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi
akibat variasi rapat massa batuan dibawah permukaan, sehingga dalam
pelaksanaanya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari satu titik
observasi terhadap titik observasi lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi
ini relatif kecil maka alat yang digunakan harus mempunyai ketelitian yang
tinggi.
A.
Signifikansi dan Penggunaan Metode Gravitasi
Konsep
– Panduan ini merangkum peralatan, prosedur lapangan, dan pengolahan serta
metode interpretasi digunakan untuk penentuan kondisi bawah permukaan karena
variasi densitas menggunakan metode gravitasi. Pengukuran gravitasi dapat
digunakan untuk luasan area geologi lebih dari ratusan kilometer persegi,
tetapi juga dapat untuk mendeteksi dangkal fitur yang lebih kecil di dalam
tanah. Di beberapa daerah, metode gravitasi dapat mendeteksi rongga bawah
permukaan. Manfaat lain dari metode gravitasi adalah bahwa pengukuran dapat
dilakukan di daerah yang padat penduduk, dimana metode geofisika lainnya
mungkin tidak bekerja.
Sebagai
contoh, pengukuran gravitasi bisa dibuat di dalam bangunan, di daerah perkotaan
dan di daerah yang terganggu oleh keramaian, listrik, dan elektromagnetik.
Pengukuran kondisi bawah permukaan dengan metode gravitasi membutuhkan sebuah
gravitymeter dan alat penentu posisi yang sangat akurat, terutama pengukuran
elevasi dari stasiun gravitasi. Satuan (unit) pengukuran yang digunakan dalam
metode gravitasi adalah gal, berdasarkan gaya gravitasi di permukaan bumi.
Gravitasi rata-rata di permukaan bumi adalah sekitar 980 gal. Unit umum
digunakan dalam survei gravitasi adalah milligal (10-3 gal ). Pada beberapa
aplikasi, memerlukan pengukuran dengan akurasi sampai ke μgal (10-6 gals),
mereka sering disebut sebagai survei mikrogravitasi.
Sebuah
survei gravitasi rinci biasanya menggunakan stasiun pengukuran berjarak dekat
(beberapa meter untuk beberapa ratus kaki) dan dilakukan dengan gravitymeter mampu
membaca sampai μgals. Detil survei biasanya digunakan untuk melihat geologi
lokal atau kondisi struktural. Sebuah survei gravitasi terdiri dari melakukan
pengukuran gravitasi di stasiun sepanjang garis profil atau grid. Pengukuran
diambil secara berkala di base station (lokasi referensi stabil noise-free)
untuk mengoreksi drift instrumen. Data gravitasi berisi anomali yang terdiri
dari dalam efek lokal regional dan dangkal. Dalam kasus pengukuran
mikrogravitasi, maka efek lokal adalah efek yang sangat dangkal, yang terkadang
sangat menarik untuk diamati. Rincian tambahan metode gravitasi banyak
diberikan dalam Telford et al (4); Butler (5); Nettleton (6), dan Hinze (7).
B.
Parameter Terukur pada metode Gravitasi
Metode
gravitasi tergantung pada variasi lateral dan kedalaman dalam kepadatan
material bawah permukaan. Kepadatan dari tanah atau batuan merupakan fungsi
dari densitas mineral pembentuk batuan, porositas medium, dan densitas dari
cairan mengisi ruang pori. Rock kepadatan bervariasi dari kurang dari 1,0 g /
cm 3 untuk beberapa batu vulkanik vesikuler lebih dari 3,5 g / cm 3 untuk
beberapa batuan beku ultrabasa. Sebuah kontras densitas yang memadai antara
kondisi latar belakang dan fitur yang sedang dipetakan harus ada untuk fitur
yang akan terdeteksi. Beberapa geologi yang signifikan atau batas hidrogeologi
mungkin tidak memiliki kontras densitas medan-terukur di antara mereka, dan
karenanya tidak dapat dideteksi dengan teknik ini. Sedangkan metode gravitasi
langkah-langkah variasi densitas bahan bumi, itu adalah penerjemah yang,
berdasarkan pengetahuan tentang kondisi lokal atau data lain, atau keduanya,
harus menginterpretasikan data gravitasi dan tiba di solusi geologi yang wajar.
Pengukuran
percepatan gravitasi memberikan informasi mengenai densitas batuan bawah tanah.
Terdapat rentang densitas yang amat lebar di antara berbagai jenis batuan bawah
tanah, oleh karena itu seorang ahli geologi dapat melakukan inferensi atau
deduksi mengenai strata atau lapisan-lapisan batuan berdasarkan data yang
diperoleh. Patahan yang umumnya memicu lompatan pada penyebaran densitas
batuan, dapat teramati dengan metode ini. Nilai g dapat diukur dengan berbagai
metode. Bentuk-bentuk paling sederhana misalnya dengan menggunakan pegas atau
bandul yang diketahui konstanta-konstantanya. Dengan melakukan pengukuran dapat
ditentukan nilai percepatan gravitasi di suatu tempat, yang umumnya berbeda
dengan tempat lain.
Dalam
bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu suatu metode pengukuran
perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan kandungan tanah
yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga
(bersama-sama dengan pemanfaatan metode fisika bumi lainnya) struktur dan juga
unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang memiliki
rapat massa yang berbeda-beda.
Metoda
gravitasi merupakan salah satu metoda tidak langsung yang digunakan untuk
mengetahui kondisi bawah permukaan bumi, yaitu dengan cara mengamati variasi
distribusi lateral dari sifat fisis batuan (densitas). Gravitasi dapat
didefinisikan sebagai suatu gaya yang bekerja antara 2 benda, seperti misalnya
gaya interaksi antara tubuh kita dan bumi. Besarnya gaya tersebut tergantung
pada massa dan jarak yang memisahkan kedua benda tersebut. Oleh karena itu
besarnya gaya gravitasi di tiap-tiap tempat di permukaan bumi ini akan selalu
berbeda.
Survei
gravitasi dilakukan dengan memanfaatkan perubahan gaya gravitasi dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Biasanya perubahan yang terjadi relatif kecil
sehingga dalam pengukuran gravitasi diperlukan suatu alat ukur yang memiliki
kepekaan cukup tinggi. Secara umum tempat yang memiliki kandungan batuan bawah
permukaan dengan densitas tinggi akan menyebabkan harga gravitasi terukur besar
pula dan berlaku pula hal sebaliknya.
Informasi
yang diharapkan dari survei gravitasi adalah mengetahui efek dari sumber yang
tidak diketahui terhadap perubahan harga gravitasi atau variasi harga
gravitasi. Untuk mengetahui besarnya efek dari sumber tersebut terhadap harga
gravitasi diperlukan suatu proses reduksi terhadap faktor-faktor lainnya yang juga
mempengaruhi harga gravitasi, diantaranya : efek lintang, efek ketinggian
(elevasi), efek pasang surut, efek topografi, dan lain-lain. Besarnya harga
gravitasi yang benar-benar ditimbulkan oleh sumber yang diketahui tersebut
dikenal sebagai anomali gravitasi atau anomali Bouguer.
Anomali
gravitasi yang menggambarkan variasi lateral densitas batuan secara tidak
langsung memberikan gambaran struktur geologi dibawah permukaan bumi dan hal
ini menyebabkan metoda gravitasi merupakan suatu penyelidikan tahap awal dalam
eksplorasi minyak bumi, eksplorasi bahan tambang atau mineral.
bumi
lebih mendekati bentuk spheroid, relief permukaannya tidak rata, berotasi,
ber-revolusi dalam sistem matahari serta tidak homogen, sehingga variasi
gravity disetiap titik dipermukaan bumi dipengaruhi oleh berbagai faktor :
1.
Lintang
2.
Ketinggian
3.
Topografi
4.
Pasang surut
5.
Variasi densitas bawah permukaan
Dalam
melakukan survei gravity diharapkan satu faktor saja yaitu variasi densitas
bawah permukaan. Sehingga pengaruh 4 faktor lainnya harus dikoreksi atau
dihilangkan dari harga pembacaan alat. Untuk itu diperlukan berbagai koreksi :
a. Koreksi Spheroid dan Geoid. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa bentuk
bumi lebih mendekati bentuk spheroid, sehingga digunakan spheroid referensi
sebagai pendekatan untuk muka laut rata-rata (geoid) dengan mengabaikan efek
benda diatasnya.
Prinsip
dasar fisika yang mendasari metode gravitasi adalah hukum Newton tentang gaya
tarik menarik antar partikel.
Dari
besar gaya tarik-menarik yang kita dapatkan, kita dapat mengetahui besar medan
yang mempengaruhi alat pengukur yang digunakan, hasil terukur ini disebut medan
gravitasi.
Variasi
persebaran nilai gravitasi dan hal-hal yang mempengaruhinya dapat dilihat
Hal-hal
yang mempengaruhi persebaran nilai gravitasi di permukaan bumi antara lain:
1) Adanya perbedaan jari-jari bumi. Jari-jari bumi
cenderung lebih besar pada garis khatulistiwa. (mengurangi nilai gravitasi)
2) Adanya kelebihan massa pada bagian khatulistiwa.
(menambahkan nilai gravitasi)
3) Adanya rotasi bumi yang berakibat adanya gaya
sentripetal pada bagian khatulistiwa bumi. (mengurangi nilai gravitasi)
Dalam
Metode gravitasi, jika suatu batuan berbeda tipe dengan batuan lainnya, makan
akan berbeda pula densitasnya, dan jika suatu batuan yang mempunyai densitas
lebih tinggi akan mempunyai daya gravitasi yang lebih besar.
Suatu
bentuki formasi yang melengkung, seperti antiklin maka akan mempunyai densitas
yang lebih tinggi, dan medan gravitasi bumi akan lebih besar disumbu, dibandingkan
dengan disepanjang sayapnya. Selain antiklin juga terdapat Salt Dome, yang
secara keseluruhan densitasnya lebih kecil daripada batuan yang diterobosnya,
dapat dideteksi oleh rekaman gravitasi. Untuk mengukur kekuatan gravitasi dari
suatu tempat ke tempat yang lain telah diciptakan suatu instrumen gravitasi
yang dinamakan Gravitimeter. Gravitimeter modern adalah benda yang sangat
sensitif, yang dapat mendeteksi variasi gravitasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar